Udara segar sudah mulai tercium oleh siswa kelas XII. saat ini mereka berada diujung tanduk, hanya tinggal menghitung hari untuk mendengar dan melihat sebuah untaian kata yaitu “Lulus”. Setelah sekian hari mereka berjuang, bergelut dengan bermacam-macam ujian antara lain: UKK, USBN, dan UNBK. Saat ini mereka hanya menunggu pengumuman saja, yang setelah itu mereka akan meninggalkan SMK Syarifuddin yang mendidiknya selama 3 tahun lamanya.
SMK Syarifuddin Wonorejo Lumajang, adalah merupakan lembaga Pendidikan Menengah Kejuruan yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren. Tentunya mempunyai cita-cita yang sangat mulia. Yaitu, membekali peserta didiknya dengan ilmu dengan pengetahuan umum dan Agama. Sebagai bekal mereka kelak hidup dimasyarakat luas.
Seyogyanya saat ini siswa kelas XII sudah tidak ada kegiatan lagi. Pasalnya, mereka sudah selesai mengikuti semua rangkaian kegiatan di Sekolah. Tapi tidak bagi SMK Syarifuddin, waktu luang seperti sekrang ini disempatkan sebagai penambahan pengetahuan keagamaan, agar pengetahuan keagamaan mereka lebih mendalam. SMK Syarifuddin melalui Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI), memberikan Pengetahuan keagamaan kepada siswa kelas XII dengan Pengajian Kitab “Taisyirul Kholaq” sebuah kitab yang mempelajari tentang Akhlak. Karena akhlak merupakan bekal utama untuk hidup bersosial dengan masyarakat.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Abdul Qohar, S.Pd.I selaku GPAI SMK Syarifuddin. Bahwa, “ penambahan wawasan keagamaan bagi kelas XII ini, hanya sekedar untuk membekali mereka tentang ilmu agama, saat ini mereka masih berada dipesantren yang tentunnya pengawasannya lebih disiplin. Nah ketika mereka sudah keluar, tentunya mereka harus bisa mengawasi dirinya sendiri dengan ilmu agama yang mereka tekuni selama ini. Mengingat sekarang pergaulan remaja sudah semakin tidak karuan, canggihya tekhnologi seakan membasmi akhlak mereka secara perlahan . SMK Syarifuddin merupakan Sekolah kejuruan, yang mana siswanya ketika sudah lulus tidak semuanya kuliah, ada pula yang langsung kerja. Maka dari itu pengetahuan ilmu agama sangat perlu ditanamkan dalam jiwa mereka. agar mereka bisa kontrol diri dalam setiap tindakannya”. Ujarnya. Acung