Ujian Hafalan Surat Pendek, atau yang biasa disebut dengan HSP, merupakan materi Muatan Lokal pada struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Syarifuddin Wonorejo Lumajang. Materi itu wajib ditempuh oleh seluruh siswa, dan diujikan pada hari-hari terakhir pada pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS). Karena sekarang ini masih masa pandemic tentunya system ujian HSP tetap sesuai dengan Prokes yang dianjurkan pemerintah yaitu, cuci tangan, jaga jarak anam, dan pakai masker.
SMK Syarifuddin menerapkan kurikulum itu sebagai cirikhas bahwa SMK ini berada di bawah naungan Pondok Pesantren, tentunya saya kentel dengan budaya keislaman, materi muatan lokal yang di input pada struktur kurikulum ada Hafalan Surat Pendek (HSP) dan Bimbingan Membaca Kitab (BMK).
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Wakil Kepala Sekolah urusan Kurikulum Bapak Septa Wahyudi, S.Pd, BMK dan HSP merupakan muatan local hasil kolaborasi antara kurikulum Sekolah dangan Kurikulum Pesantren, berangkat dari Visi Misi lembaga yaitu mencetak siswa yang yaitu “ menjadikan SMK Syarifuddin BERMUTU “ dengan indikator mewujudkan lulusan yang kompeten dan islami.
P. Septa menambahkan bahwa HSP dan BMK di berikan pada siswa SMK Syarifuddin sebagai bekal bagi mereka kelak ketika sudah lulus dan pulang ke tengah-tengah masyarakat, selain komtensi yang dimiliki siswa sesuai dengan kejuruan yang mereka tekuni disekolah, mereka pun bisa tampil ditengah-tengan masyarakat luas dengan bekal bisa membaca Al-Qur’an dan memahami isi kitab kuning, hal itu selaras dengan cita-cita pengasuh pondok pesantren dan keluarga besar Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, pungkasnya. Acung